BANDA ACEH – Biro Bebras Aceh yang dipelopori oleh 2 organisasi masyarakat yaitu IA ITB Pengda Aceh dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Aceh bersama dua perguruan tinggi yakni 2 PTN yakni USK dan UIN Ar-Raniry, ikut serta dalam tantangan Bebras Nasional tahun 2023.
Untuk kali pertama keikutsertaan Biro Bebras Aceh diwakili oleh 221 peserta dari 26 sekolah, meliputi SDIQ Darul Huffaz, SMPN 6, SMA Fatih, MAS Ulumul Quran – Banda Aceh, SMPN 1 Kuala Simpang, MTsN 1 Aceh Barat Daya, SMAN 1 Peunaron, MAN 2 Aceh Barat, MAS Nurul Islam Bener Meriah, dan MTsS Teungku Chik Pante Kulu Aceh Besar.
Perwakilan Bebras Aceh, Mulkan Fadhli, S.T., M.T mengatakan, para peserta dapat mengerjakan soal tantangan secara mandiri dari laptop atau handphone di rumah maupun di sekolah. Beberapa sekolah ada yang menyelenggarakan secara kolektif terpusat di laboratorium komputer yang dimiliki seperti halnya Dayah Teungku Chik Pante Kulu.
“Peserta akan mengerjakan soal-soal menarik dari berbagai negara. Soal ini tidak membutuhkan pengetahuan awal, namun mendorong pemikiran kreatif dan komputasional dalam pemecahan masalah sehari-hari. Berpikir Komputasional termasuk dalam Kurikulum Merdeka,” ujarnya (22/10/2023).
Komponen peserta diikuti oleh berbagai tingkatan mulai dari sikecil (TK sampai kelas 3 tingkat Ibtidayah/Dasar), Siaga (Kelas 4 sampai kelas 6 tingkat Ibtidayah/Dasar), Penggalang (tingkat Tsanawiyah/Menengah Pertama), dan Penegak (tingkat Aliyah/Menengah Akhir).
Mulkan menyebutkan, tantangan Bebras kali ini diselenggarakan mulai tanggal 7 November 2023 sampai dengan 11 November 2023. Kegiatan tersebut terbuka, tidak dibatasi jumlah peserta serta tidak dipungut biaya.
“Bebras diikuti 3 juta siswa TK-SMA di 60 negara. Di Indonesia diikuti oleh 55 ribu siswa, di koordinir 90 kampus. Semua peserta akan mendapatkan Sertifikat Nasional, yang mendapat benar 50% atau lebih mendapat Sertifikat Spesial,” sebutnya.
Selain itu, sambung Mulkan, tantangan Bebras diselenggarakan secara daring diikuti oleh 56.000 siswa seluruh Indonesia dari berbagai sekolah.
Pihaknya berharap animo ini terus bergulir sehingga cara berpikir komputasional atau terstruktur dapat menjadi unggulan dari Siswa Aceh.
“Mudah-mudahan kegiatan ini akan mendekatkan Aceh ke Teknologi Informatika/Digital yang mendasari Revolusi Industri ke-4,” harapnya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan secara nasional ini, pihaknya juga mengajak seluruh siswa dan mahasiswa Aceh untuk terlibat pada Bebras USA yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Pendaftaran Bebras Amerika masih terbuka hingga 19 November, proses pendaftaran dapat di akses pada bebras.usk.ac.id/daftar.
“Yang dilombakan dalam kompetisi adalah sekumpulan soal yang disebut Bebras task. Bebras task disajikan dalam bentuk uraian persoalan yang dilengkapi dengan gambar yang menarik, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami soal. Soal-soal tersebut dapat dijawab tanpa perlu belajar informatika terlebih dahulu, tapi soal tersebut sebetulnya terkait pada konsep tertentu dalam informatika dan computational thinking,” pungkasnya.